Selasa, 13 Juli 2010

Korban Penyakit Tidak Menular Terus Meningkat

Senin, 12/07/2010 16:30 WIB

Korban Penyakit Tidak Menular Terus Meningkat

Vera Farah Bararah - detikHealth

img
(Foto: gogethealthynow)
Jakarta, Selama ini orang begitu takut dengan penyakit menular yang kadang membuat seseorang paranoid. Padahal yang banyak memakan korban justru penyakit tidak menular karena lebih jarang orang yang memperhatikan ancamannya.

Ketika marak penyakit
demam berdarah misalnya, orang mulai sigap dengan melakukan penyemprotan nyamuk atau minum banyak. Sebaliknya orang justru tidak tanggap terhadap munculnya gejala penyakit serius yang tidak menular.

"Kasus penyakit tidak menular semakin meningkat dari waktu ke waktu, karenanya kita sedang mengusahakan agar jangan sampai meningkat tajam. Kalau bisa kasusnya menurun dan jika meningkat hanya landai saja," ujar dr. Yusharmen, D.CommH, M.Sc, Direktur Pengendalian Penyakit Tidak Menular dari Ditjen P2PL Kementerian Kesehatan, dalam acara seminar bertema 'Berat Badan Ideal, Tekanan Darah Normal' di Gedung Ditjen PP&PL, Jl. Percetakan Negara, Jakarta, Senin (12/7/2010).

dr Yusharmen menuturkan ada banyak penyakit tidak menular seperti hipertensi, kanker, stroke, tindakan kekerasan di rumah tangga, penyakit jantung koroner, osteoporosis, diabetes melitus, obesitas dan juga osteoartritis. Jika kondisi ini bisa disiasati dan disikapi dengan baik maka penyakit tidak menular bisa dihindari dan dicegah.

Berdasarkan data Riskesdas (Riset Kesehatan
dasar) 2007 menunjukkan prevalensi untuk hipertensi mencapai 31,7 persen, sedangkan kasus obesitas sebanyak 19,1 persen. Padahal diketahui kedua kondisi ini bisa memicu timbulnya komplikasi terhadap masalah kesehatan lainnya.

"Pada tahun 1999 sekitar 60 persen kematian dan 43 persen beban penyakit berasal dari penyakit tidak menular. Tapi diperkirakan tahun 2020 sekitar 73 persen kematian dan 60 persen beban penyakit berasal dari penyakit tidak menular di dunia," ujar DR Lily G. Karmel, MA.

DR Lily menuturkan ada 4 faktor yang menentukan status kesehatan seseorang, yaitu gaya hidup berpengaruh (51 persen), lingkungan (20 persen), keturunan (19 persen) dan pelayanan kesehatan (10 persen). Jadi meskipun seseorang memiliki keturunan suatu penyakit, tapi faktor yang paling berpengaruhnya berasal dari gaya hidup.

DR Lily mengatakan melakukan pola hidup sehat seperti bentuk segitiga yang saling terkait antara 3 hal yaitu pola makan, pola gerak dan juga pola istirahat:

Pola makan
Dalam pola makan dipengaruhi oleh frekuensi, takaran dan juga tipe makanan. Sebaiknya frekuensi makannya dibagi dalam 3 kali makan besar yaitu sarapan, makan siang dan makan malam, sedangkan untuk takarannya disesuaikan dengan kebutuhkan kalori (berat badan ideal x 20-30 kal/Kg). Untuk tipe makanannya harus memenuhi gizi seimbang, tinggi serat dan juga rendah garam, gula serta lemak.

Pola gerak
Dalam pola gerak dipengaruhi oleh frekuensi, intensitas dan juga waktu atau tempo. Frekuensinya sebanyak 3-5 hari dalam waktu seminggu, lebih baik berolahraga setiap 2 hari sekali tapi untuk orang yang obesitas sebaiknya 4-5 hari dalam seminggu.

Untuk intensitasnya dipengaruhi oleh usia dan juga kebiasaan latihan, usahakan mencapai 60-80 persen dari denyut nadi maksimal (denyut maksimal = 220 - usia). Sedangkan waktunya lebih dari 20 menit tiap kali latihan.

Pola istirahat
Dalam pola istirahat ini mencakup fisik, mental dan juga spiritual yang salah satunya melalui tidur. Diketahui ada beberapa manfaat dari tidur yaitu jam 21.00-23.00 detoksifikasi tubuh secara umum dan pertumbuhan, 23.00-01.00 detoks liver/hati, 01.00-03.00 detoks empedu, 03.00-05.00 detoks paru-paru, 05.00-07.00 detoks usus besar. Selain itu dari jam 24.00-04.00 sumsum tulang belakang memproduksi darah.
==================================================
Promo Produk
Melia Propolis
“Natures Miracle Antibiotic”

Propolis bisa menjadi solusi kesehatan untuk berbagai penyakit yang bekerja secara holistic. Hampir seluruh Kitab Suci menulis tentang Lebah.
Q.S. AN NAHL : Ayat. 68 & 69
……..Keluarlah dari perutnya syaraabun (cairan) beraneka warna, dan padanya syifa (penyembuhan) bagi manusia. Sesungguhnya pada yang demikian itu menjadi tanda bagi kaum yang memikirkan.
Kandungan Propolis:
1. Bioflavonoids: Memulihkan system kapilari serta memperbaiki kerapuhan dan kebocoran saluran darah (1 tetes propolis kandungannya setara dengan 500 buah jeruk)
2. Protein ( 16 Asam amino Esensial)
3. Vitamin dan mineral
Fungsi Propolis bagi manusia
1. Detoksifikasi (Membuangan racun dan Kuman Penyakit dari dalam tubuh)
2. Antibiotika Alami (antimicrobial seperti virus, bakteri dan jamur)
3. Anti Radang
4. Anti Alergi
5. Meningkatkan Imunitas / Kekebalan Tubuh
6. Anti Oksidan (mencegah kanker dan membunuh sel kanker)
7. Nutrisi (memperbaiki dan regenerasi sel tubuh)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar