Minggu, 27 Juni 2010

Propolis Lebah untuk Terapi Alternatif TBC

Propolis Lebah untuk Terapi Alternatif TBC

Surabaya – Penelitian mahasiswa Fakultas Kesehatan Gigi, Universitas Jember (Unej), Ali Taqwim berhasil menemukan manfaat propolis lebah sebagai terapi alternatif untuk menyembuhkan penyakit tuberkolosis(TBC).
Mahasiswa asal Purwodadi, Jateng, itu mengemukakan, selama ini obat TBC lebih banyak bersifat menghilangkan TBC, sementara propolis lebah  selain dapat mencegah TBC, sekaligus memperkuat daya tahan penderitanya.
“Jika daya tahan tubuh dapat terbangun,  mampu menolak kembalinya virus TBC. Penderita TBC di Indonesia cukup tinggi, sehingga penularannya wajib dicegah,” katanya.
Menurut dia, ide penelitian ini berawal dari keharusan setiap calon dokter gigi untuk selalu waspada dengan berbagai penyakit yang penularannya melalui air ludah (saliva), salah satunya TBC.
Hasil penelitian berjudul “Potensi Propolis Lebah sebagai Alternatif Terapi Penyakit Tuberkolosis” itu kemudian diikutkan kompetisi dan lolos pada Lomba Karya Tulis Mahasiswa (LKTM) tingkat nasional.
Keberhasilan mahasiswa Unej menembus seleksi LKTM tingkat nasional itu, membawa Ali Taqwim bertemu Presiden dan Wakil Presiden RI dalam peringatan HUT Kemerdekaan RI 2008.
Ali Taqwim selama ini aktif meneliti propolis lebah sebagai obat. Sebab menurut dia, propolis lebah yang merupakan bahan perekat sarang lebah itu memiliki potensi sebagai obat, namun sampai saat ini belum dimanfaatkan dengan optimal.
Padahal, jika diolah lagi akan dapat menjadi obat alami alternatif untuk berbagai macam penyakit. Serta mendatangkan keuntungan tambahan bagi peternak lebah, selain dari hasil utamanya yakni madu lebah.
Pada tahun 2006, hasil penelitian propolis untuk mencegah osteoporosis berhasil menyabet juara satu LKTM di Unej tahun 2006. Sementara di ajang LKTM regional C (Jawa Timur dan Indonesia Timur) pada tahun yang sama Ali Taqwim menyabet juara ketiga.
Tahun berikutnya ia kembali menjadi juara I LKTM tingkat Unej dengan tema tulisan mengenai propolis lebah sebagai bahan alternatif pencegahan kelahiran prematur pada ibu hamil.(Sby1)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar