Rabu, 15 September 2010

Pengobatan Kanker Paru-Paru

Artikel ini terinspirasi advertensi RS Kanker Modern Guangzhou, di Fitur Klasika | Kesehatan Kompas, Senin 6 September 2010, berjudul “Terapi Kemoterapi Lokal dan Penyumbatan Darah Kanker untuk Kanker Paru-paru. Apalagi menurut data kesehatan dunia, Kanker Paru-paru adalah penyebab kematian utama dalam kasus kanker yang dapat menimpa penderita pria maupun wanita. Kanker paru-paru ternyata tidak harus berkembang dan berasal dari sel-sel jaringan paru karena terinduksi mengalami mutasi, melainkan dapat berasal dari sel-sel kanker dari jaringan lain yang menyebar ke jaringan paru-paru. 
 
Penyebaran ini dikenal dengan istilah ‘metastasis‘ yaitu penyebaran “segala” macam penyakit dari satu jaringan ke jaringan (jaringan) lain melalui peredaran darah. Jadi penderita kanker paru-paru tidak harus perokok (aktif) maupun perokok pasif. Kejadian ini telah menimpa salah seorang dosen senior IPB dari departemen Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Beliau bukanlah perokok, tetapi wafat karena penyakit kanker paru-paru.  Boleh jadi sel kanker parunya berasal dari sel termutasi dari jaringan lain, atau hanya kode genetiknya saja yang menular ke paru-paru. Gambar di kiri adalah gejala umum penyebaran sel-sel kanker lewat peredaran darah. Untuk lebih jelasnya silakan akses artikel Metastasis di WIKIPEDIA. 
Dalam artikel ensiklopedi tersebut betapa gawatnya metastasis. Sel kanker jinak di suatu jaringan, bara-gara menyebar ke jaringan lain bisa berubah menjadi ganas. Tumor agak jinak di usus besar tahu-tahu menjadi ganas ketika menyebar di paru-paru, liver dan atau kelenjar getah bening. Lalu bagaimana sel kanker bisa menyebar?  
Penyebaran sel-sel kanker tidak akan lepas dari peranan tumbuhnya sel-sel pembuluh darah pemasok nutrisi ke sel-sel kanker. Proses tumbuhnya sel-sel pembuluh darah baru itu sebenarnya merupakan hal yang wajar, jika tumbuh sebagai penghubung sel-sel baru yang normal dengan jaringan-jaringan di sekitarnya. Tanpa adanya pembuluh darah baru, maka sel-sel akan “mati kelaparan”. Proses ini dikenal sebagai proses ANGIOGENESIS yang menjadi berlebihan ketika dipengaruhi oleh pertumbuhan sel-sel kanker. Sel-sel kanker akan memberi kode pembelahan dan pertumbuhan secara berlebihan sehingga sel-sel “jahat” itu memperoleh prioritas pasokan nutrisi lewat aliran darah ke saluran yang mereka “bangun”. 
Pertumbuhan dan penyiptaan pembuluh darah baru secara normal akan berhenti pada proses penutupan luka, penyembuhan dari suatu inflammatory, ulcer dan lain-lain gangguan jaringan seperti memar dan lecet. Proses normal ini sering disebut dengan proses ANGIOSTASIS sebagai lawan dari ANGIOGENESIS. Dewasa ini Angiostasis menjadi perhatian penting bagi para ahli untuk penyembuhan atau mengurangi pertumbuhan sel-sel kanker. Secara teori jika jaringan pembuluh darah dihentikan pertumbuhannya sebagai jembatan ke sel-sel kanker, maka sel-sel kanker akan “kelaparan” dan lama-lama mati. Proses ini dikembangkan menjadi suatu metode yang dikenal dengan istilah IMMUNOANGIOSTASIS, seperti ilustrasi berikut: 
 
sumber: http://cardiovascres.oxfordjournals.org/content/78/2/250/F3.large.jpg 

Lalu, adakah sesuatu yang berpotensi untuk menstimulasi bekerjanya angiostasis pada sel-sel kanker? Hal ini pernah diulas oleh ahli medis dari Mesir yang menulis artikel di Jurnal Konservasi Kanker Asia Pasifik, Dr. Lotfy. Beliau mengemukakan bahwa Propolis memiliki harapan dijadikan bahan chemotherapy untuk penderita kanker, yang dikonsumsi secara oral (diminum dalam dosis tinggi). Beberapa member jaringan PT MNI di Bogor dan Dramaga memiliki beberapa saksi sembuh dari penyakit kanker karena mengonsumsi 1 ~ 2 botol MELIA PROPOLIS sehari. Contoh ekstrim bahkan ada yang sembuh dari kanker rahim stadium lanjut setelah mengonsumsi 1 paket (7 x 6 ml) Melia Propolis sehari selama 1 bulan.
Itulah beberapa informasi terkait propolis sebagai penyembuh kanker. Semoga bermanfaat. Silakan jika Anda berkenan memesan Propolis baik untuk Anda sendiri, atau untuk (terutama) orang-orang dekat Anda yang sedang menderita penyakit KANKER atau penyakit-penyakit degeneratif lainnya, seperti stroke, ginjal, diabetes dan sebangsanya,

Tidak ada komentar:

Posting Komentar