Propolis adalah zat yang dihasilkan oleh lebah. Propolis dikumpulkan oleh lebah dari tumbuh-tumbuhan atau pucuk muda dan kulit pohon, terutama pohon poplar, serta dicampur dengan air liurnya yang digunakan untuk menambal lubang dalam sarang lebah yang melindungi lebah dari berbagai serangan bakteri, jamur, dan virus.
Propolis Senilai Emas ?
“Banyak orang mengatakan Propolis begitu tinggi nilainya”
Lebah mengumpulkan komponen-komponen dari bunga, daun muda dan dari kulit tumbuhan, lalu dicampur dengan liur dan lilin lebah sehingga terbentuklah
propolis. Diperkirakan dari 200.000 ekor lebah hanya menghasilkan kurang lebih 20 gram propolis dalam setahun.
Proses Propolis
Lebah dipelihara di dalam kotak (sarang),
propolis lebah lalu dikikis menggunakan alat khas atau kertas khusus, selanjutnya dipanaskan sehingga 60-70°C untuk mencairkannya lalu menyaringkan lilin lebah dan kotoran lain sebelum menjadi “water base”. Melia Propolis adalah propolis dari Brazil yang memiliki sumber flavonoid yang paling kaya di dunia.
Kandungan propolis: Bioflavonoid, Asam Amino, Vitamin dan Mineral
Propolis mengandung protein (16 jenis rantai asam amino bebas), 14 trace mineral terutama zat besi dan seng, vitamnin A, B kompleks, C,D,E,Biotin, Bioflavonoid, Glukosa dan Zat Nutrisi penting Lainnya.
Dalam satu tetes
Propolis terdapat Bioflavonoid yang setara dengan yang terkandung dalam 500 buah jeruk.
Banyak Orang Bertanya, “Mengapa Melia Propolis dapat mengobati berbagai penyakit?”
Hampir seluruh kitab suci menulis tentang lebah. QS. An Nahl: 68 & 69:
“…akan keluar dari perut lebah syaraabun (cairan) beraneka warna, padanya ada obat bagi manusia. Sesungguhnya pada yang demikian itu menjadi tanda bagi kaum yang memikirkan.”
Propolis mengandung zat yang dapat menetralkan racun yang terakumulasi di dalam tubuh manusia dan propolis mengandung zat yang dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh, yaitu bioflavonoid. Bioflavonoid juga bekerja sebagai antibiotika alami yang dapat menghancurkan bakteri , jamur dan membersihkan virus dari dalam tubuh.
Tahapan berikutnya adalah perbaikan sel pada jaringan atau organ yang rusak. Karena
propolis dapat memperkuat dan mempercepat regenerasi sel.
Mengapa Propolis sebagai Penyembuh luar biasa?
Perilaku hidup dan pola makan yang tidak sehat serta pencemaran lingkungan yang semakin meningkat membawa dampak akan mempercepat memburuknya sel-sel tubuh, dan hampir semua penyakit yang muncul dewasa ini merupakan akumulasi dari lemahnya dan tidak sehatnya sel-sel tubuh. Oleh karena itu
propolis adalah salah satu pilihan solusi yang tepat.
a. Propolis penetral racun dalam tubuh dan sekaligus anti oksidan Kuat. Polutan yang terakumulasi di dalam sel tubuh kita akan memperlemah metabolisme sel, sehingga tubuh mudah terserang penyakit. Peranan
propolis adalah sebagai penetral racun yang membersihkan sel dari berbagai macam polutan di dalam tubuh sehingga sela dapat bekerja secara optimal. Propolis juga sebagai anti oksidan kuat, pada proses metabolisme tubuh terutama reaksi-reaksi dengan oksigen akan terbentuk zat radikal bebas, yaitu zat yang kekurangan satu elektron. Untuk melengkapi satu elektronnya zat radikal bebas mengambil dari sel tubuh. Sel tubuh yang kekurangan satu elektronnya disebut sel abnormal. Sel tubuh yang kekurangan satu elektronnya dapat menyebabkan berbagai macam penyakit sesuai dengan lokasinya . Bila terdapat pada jantung akan mengakibatkan
penyakit jantung. Propolis memiliki zat yang dapat menyerahkan elektronnya pada zat radikal bebas sehingga dapat mencegah terjadinya sel yang abnormal. Salah satu oksidan yang lain adalah vitamin A,C, dan E serta enzim-enzim alamiah GPX dan katalase.
b. Propolis Meningkatkan Sistem Kekebalan Tubuh. Bioflavonoid yang terkandung di dalam propolis berperan dalam meningkatkan kerja system imun (kekebalan tubuh) dengan cara meningkatkan aktivitas dan perbanyakan limfosit T dan makrofag yang sangat berguna dalam memusnahkan zat asing dalam tubuh seperti bakteri, sel kanker/tumor dan virus.
c. Propolis Antibiotika Alami. Propolis dikenal sebagai antibiotika alami tanpa efek samping. Penelitian terakhir dilakukan oleh The Natural Heart and Lung Institute, London. Menunjukan bahwa bioflavonoid pada propolis dapat menghancurkan banyak bakteri yang kebal terhadap antibiotika synthetic. Propolis sensitive terhadap Staphilococcus, Streptcoccus, E coli, virus influenza, herpes, Helicobacter pylori, dan Salmonela typhosa. Propolis juga sensistif tehadap berbagai jamur yang menyebabkan penyakit kewanitaan.
d. Propolis Memperkuat Sel dan Mempercepat Regenerasi Sel.
Propolis juga penyembuh ajaib bagi penyakit seperti:
- Arteriosklerosis atau pengapuran pembuluh darah oleh lemak
- Tumor
- Anti peradangan atau anti infeksi (sudah dibuktikan di Eropa Timur 20 tahun terakhir)
- Diabetes Melitus atau Kencing Manis
Propolis dapat meningkatklan sel-sel pangkreas dalam menghasilkan insulin yang berfungsi mengatur kadar gula dalam darah
- Gangguan Pencenaan
Penyakit Maag dan ulcus atau luka lambung. Propolis juga sensitive terhadap bakteri E coli yang menyebabkan diare dan sensitive terhadap bakteri salmonella typhosa yang menyebabkan penyakit typhus.
- Gangguan Pernafasan
Propolis membantu system pertahanan tubuh untuk melawan penyakit saluran pernafasan kronis, seperti TBC. Propolis berperan dalam pengobatan Asma karena kerjanya sebagai Bronkodilator (melebarkan bronkus), menstabilkan mast-sel dan menekan pengeluaran Histamin.
- Penyakit Jantung dan pembuluh darah. Propolis dapat meningkatkan daya pompa jantung (penyakit lemah jantung), hipertensi dan pencegah stroke.
- Penyakit Syaraf. Propolis dapat menekan syaraf parasimpatis untuk mengekspresikan kesenangan yang dapat menghindari stress
- Penyembuhan penyakit Arthritis atau radang sendi dan Rheumatik
Propolis Tanpa Dosis. Maksudnya ?
Melia Propolis dalam penggunaannya tanpa dosis, tetapi mengapa saat penggunaan ada ketentuan dengan banyaknya jumlah tetes atau dosis?
Yang dimaksud tanpa dosis disini adalah Melia Propolis dalam penggunaannya fleksibel tergantung kemampuan tubuh, jenis penyakit dan umur. Jadi sebenarnya tidak ada batasan, namun penggunaan Melia Propolis yang optimal adalah seperti yang disarankan sebab jika jumlah tetes berlebihan (dosis) dan tubuh terbatas dalam penyerapannya maka propolis sebagian akan terbuang saja dan ini menjadi tidak ekonomis.
Propolis Tanpa Efek Samping ?
Melia Propolis adalah 100% zat alami yang didalamnya terdapat antibiotika alami bebas racun yang efektif untuk melawan bakteri, jamur dan virus tanpa efek samping. Namun dalam penggunaannya Propolis kadang bisa menimbulkan Tindak Balas.
Reaksi -balik atau tindak-balas adalah pengaruh positif yang disebabkan karena adanya reaksi-reaksi di dalam tubuh yang menandakan propolis sedang bekerja. Untuk itulah reaksi-balik atau tindak-balas ini biasa disebut juga “healing process” . Propolis sedang bekerja baik dalam tubuh penderita dalam proses penyembuhan penyakit.
Tindak balas bersifat sementara dan biasanya masih berhubungan dengan jenis penyakit yang diderita. Oleh karena itu pergunakan dari dosis yang terendah
Lain halnya dengan zat yang terkandung di dalam obat syntetic (buatan) yaitu yang terstruktur kimianya dibuat mirip dengan zat alami aslinya. Obat syntetic ini dapat diproduksi dalam jumlah banyak sehingga harganya murah. Namun obat syntetic dapat mengakibatkan efek samping.
Efek samping adalah pengaruh negatif yang bersifat sementara atau permanen dan biasanya tidak berhubungan dengan penyakit yang diderita.
Melia Propolis tidak ada waktu kadaluarsa?
Melia Propolis tidak ada masa kadauarsa karena propolis sendiri merupakan anti bakteri, anti jamur , anti kuman dan anti virus, maka dalam penyimpanan yang normal akan tetap bebas dari kontaminasi jamur, kuman, bakteri dan virus, sehingga menjadikan propolis awet hingga bertahun-tahun lamanya.
PROPOLIS DIREKOMENDASIKAN OLEH PARA DOKTER UNTUK PENYAKIT-PENYAKIT SEBAGAI BERIKUT:
PENYEMBUHAN PROPOLIS
PENYAKIT | PENYAKIT |
Batuk, asma, bronchitis, paru-paru, sinusitis, flu, demam, sakit kepala, penyakit mata | Kanker, tumor, gangguan jantung, ginjal, hati dan diabetes |
Luka benda tajam, luka terbakar (Infeksi) | Darah tinggi, darah rendah |
Infeksi kewanitaan | Hepatitis/ liver |
Herpes, penyakit kulit serta penyakit jamur | Asam urat, rematik |
Jerawat, bisul | Radiasi |
Infeksi kulit, telinga, dan gigi | Stres, Parkinson, Penyakit syaraf/otak |
Wasir, ambeien | Gangguan pencernaan, maag, dll |