Minggu, 27 Juni 2010

Melia Propolis Sebagai Obat Mata

Melia Propolis Sebagai Obat Mata

Propolis Sebagai Obat Sakit Mata. Pada saat awal saya mengenal Melia Propolis, saya sempat tidak percaya kalau melia propolis bisa langsung ditetes ke mata.
“Apa iya melia propolis bisa ditetes langsung ke mata ? Apa tidak malah membuat mata jadi lebih sakit?”
Begitu yang ada dalam pikiran saya waktu itu. Namun akhirnya keraguan itu hilang setelah Up line saya memperagakan pengobatan mata pada saat home sharing di rumah saya. Teman saya yang waktu itu sakit mata ditetesi langsung Melia Propolis ke matanya. Perih dan Pedih dan air mata banyak keluar kata temen saya itu, tapi setelahnya mata terasa lebih bersih dan tidak lagi keluar kotoran mata (belek).
Sejak itu saya sendiri tidak ragu lagi mengobati mata dengan melia propolis. Pernah pada saat Musim sakit mata sekeluarga kami kena sakit mata dan Alhamdulillah dengan Melia Propolis penyakit itu bisa segera sembuh.

Katarak Bisa Diobati Dengan Propolis.
Mengobati katarak dengan melia propolis sudah banyak yang berhasil, sehingga akhirnya mereka tidak perlu operasi katarak yang mempunyai resiko kegagalan operasi. Dengan Melia Propolis pengobatan katarak lebih aman dan sembuh lebih cepat.



Mengobati Kanker Otak

Mengobati Kanker Otak

Nama: Hikmatul Hilmiyah
Alamat: Pondok Jati A-2, Sidoarjo

Awalnya saya bergabung di Melia Nature ini karena Om saya yang mengidap kanker otak stadium lanjut. Hingga dokter menganalisa secara medis usianya hanya bertahan sampai 3 bulan saja. Akhirnya saya mencoba menawarkan produk Melia Propolis. Setelah memakai sekitar 2 minggu, terjadi pendarahan lewat hidung, mulut dan telinga yang lumayan banyak. Kami sekeluarga sempat takut tapi ternyata setelah dicek ke dokter, dokternya pun terheran-heran ternyata kankernya sudah tidak ada.

Mengobati Hepatitis

Mengobati Hepatitis

Nama: Zhagita Devie Ariyanti (pelajar/15 th)
Alamat: Jl. Ketintang Baru IV/6 Surabaya

Awalnya, bulan Maret 2008 yang lalu, anak saya (Zhagita D.A) merasa mual dan muntah-muntah, matanya berwarna kuning, dan air kencingnya berwarna coklat tua seperti air teh yang kental. Berdasarkan hasil pemeriksaan dokter dan dari hasil tes Laboratorium (28/3/2008) SGOT/AST menunjukan hasil 767,1 U/L, SGPT/ALT menunjukan hasil 658,4 U/L dan dinyatakan positif kena Hepatitis A, dan harus istirahat total. Malam harinya bersamaan dengan obat dari Dokter saya berikan Propolis 7 tetes dan pada pagi harinya 7 tetes kepada anak saya secara rutin setiap hari, selang 9 hari kemudian (07/04/2008) saya periksakan kembali anak saya ke dokter dengan membawa hasil Lab. Alhamdulillah anak saya dinyatakan sembuh dengan hasil SGOT/AST 88,2 dan SGPT 77,2. Terima kasih Melia Nature Indonesia, Propolis memang dahsyat…

Mengobati Tumor Kandungan

Nama: Ibu Sulani (Ibu Rumah Tangga)
Alamat: Desa Njogo Slatru Sukodono, Sidoarjo

Awalnya saya merasakan sakit yang berakibat tidak bisa buang air kecil selama empat hari, perut seperti orang hamil, sakitnya minta ampun. Saya bawa ke Dokter, ternyata kena Tumor Kandungan dan tidak diberi obat sama sekali, “obatnya cuma operasi” kata dokter. Dan itupun saya berfikir kalau sakit dibuat orang. Anak saya langsung kasih kabar ke anak angkat saya Latif Pribadi, malamnya langsung datang membawakan 3 botol propolis. Saya disuruh minum 7 tetes setiap 2 jam. Alhamdulillah langsung bisa istirahat dengan tenang. Setelah saya minum habis 10 botol, diagnosa dokter sudah tidak ada lagi tumornya. Sangat luar biasa. Terima kasih Melia Nature.

Propolis Untuk Masalah Jantung

Propolis, Lebih Berkhasiat Dibandingkan Pengobatan Medis Jutaan Rupiah


Peti mati dan lokasi pemakaman Tarsisius Sarbini sudah disiapkan. Kondisi pria 61 tahun itu memburuk akibat penyakit jantung koroner. Dokter menawarkan operasi by pass untuk mengatasi pencabut nyawa nomor wahid itu, tetapi keluarga menolak..
Bagi pasangan Tarsisius Sarbini dan Sri Subekti yang berprofesi guru, biaya operasi Rp150-juta itu sangat mahal. ‘Jika rumah saya jual juga tak menyelesaikan masalah. Saya tak mau menyengsarakan anak-istri,’ kata Sarbini yang merokok sejak 1970 dan menghabiskan 3 bungkus setiap hari mulai 1985 hingga 1995. Apalagi menurut dokter yang merawat peluang sembuh setelah operasi hanya 50%. Dalam kondisi pasrah itu sebuah peti mati pun disiapkan.
Tak ada pilihan lain bagi Sri Subekti selain harus membawa suami kembali ke rumah. Pada 5 September 2005 itu mereka meninggalkan rumahsakit di Bandung dan pulang ke Depok, Jawa Barat. Pria kelahiran Banyumas, Jawa Tengah, 14 Maret 1944 itu hanya terbaring. Seluruh aktivitasnya dilangsungkan di atas tempat tidur. Keluarga bagai menanti dentang lonceng kematian Sarbini.
Pertahanan Kota
Jauh sebelum disarankan operasi, Sarbini berupaya keras mencari kesembuhan. Ia mengkonsumsi beragam herbal. Sekadar menyebut contoh ia rutin minum segelas rebusan daun keluwih Artocarpus altilis. Lama konsumsi 3 bulan, belum juga membawa perubahan. Ia juga disiplin menelan 9 jenis obat yang diresepkan dokter 3 kali sehari, tetapi 7 sumbatan di jantung belum juga teratasi.
Beberapa hari setelah tiba di rumah, H Anwar, orangtua dari murid yang ia didik, menyodorkan propolis. Sarbini pun patuh dan mengkonsumsi masing-masing 3 kapsul propolis 3 kali sehari. Tiga jenis obat dari dokter – sama dengan yang di konsumsi sebelumnya – ia telan 1 jam setelah menelan propolis. Sepekan berselang, pria 65 tahun itu merasakan khasiatnya. ‘Saya bisa berjalan 5 meter dan mengangkat gayung,’ kata Sarbini.
Itu kemajuan luar biasa. Sebelumnya, jangankan berjalan, bangkit dari tidur pun ia tak mampu. Dada yang semula sakit seperti ditusuk-tusuk pisau, intensitasnya kian berkurang. Keruan saja istri dan keluarganya senang bukan kepalang. Sebulan kemudian ia merasa sangat bugar. Saat ditemui Trubus di rumahnya pada 16 Desember 2009, Sarbini tampak gagah.
Aktivitasnya jalan sehat ketika pagi dan mengajar pada siang hingga sore hari. Singkat kata keluhan-keluhan yang dulu ia rasakan, hilang sama sekali. Kesembuhannya memang belum ia buktikan melalui pemeriksaan medis. Setelah kondisinya membaik, 4 tahun terakhir Sarbini belum memeriksakan jantung lantaran biaya relatif mahal, mencapai Rp25-juta.
Menurut dr Robert Hatibi di Jakarta sembuhnya Sarbini dari penyumbatan pembuluh darah jantung karena kemampuan propolis mengikat radikal bebas sehingga sumbatan terkikis. Sumbatan itu akibat nikotin dalam rokok yang menebalkan dinding pembuluh darah di jantung. Selain mengikis, ‘Propolis juga menjaga kemudian mempertahankan elastisitas dan daya kapilaritas aorta serta vena jantung,’ kata Hatibi.
Mumi
Propolis yang dikonsumsi Sarbini merupakan produk yang dihasilkan lebah. Spesies yang banyak diternakkan adalah Apis cerana dan Apis mellifera. Propolis berbeda dengan madu, produk utama lebah. Madu terdapat di dalam sarang heksagonal; propolis di luar sarang. Pada sarang buatan berupa kotak kayu, lebah-lebah pekerja meletakkan propolis di celah antarpapan, bingkai, atau tutup sarang.
Ir Hotnida CH Siregar MSi, ahli lebah dari Institut Pertanian Bogor mengatakan lebah pekerja mengolah propolis dari berbagai bahan seperti pucuk daun, getah tumbuhan, dan kulit beragam tumbuhan seperti akasia dan pinus. Menurut Dolok Tinanda Haposan Sihombing, ahli lebah dari Institut Pertanian Bogor, propolis merupakan bahan campuran kompleks terdiri atas malam, resin, balsam, minyak, dan polen.
Kata propolis berasal dari bahasa Yunani: pro berarti sebelum, polis bermakna kota. Kota dalam kehidupan serangga sosial itu adalah sarang. Secara harfiah propolis bermakna sebelum sampai kota. Bagi lebah propolis bermanfaat menambal celah-celah sarang, menutup lubang, dan mensterilkan sarang. ‘Kota’ lebah selalu dalam kondisi steril berkat propolis.
Hotnida mengatakan fungsi propolis lain adalah membungkus atau memumikan bangkai hama yang masuk ke sarang lebah. Dengan demikian propolis menghentikan pertumbuhan dan penyebaran bakteri, cendawan, dan virus sehingga penyakit tak tersebar dan sarang tetap steril. Hama yang dibungkus dengan propolis pun menjadi awet dan tak busuk lantaran propolis bersifat antibakteri. Metode itulah yang ditiru oleh nenek moyang bangsa Mesir untuk mengawetkan jenazah.
Menurut Ir Bambang Soekartiko, pemilik Bina Apiari, kualitas propolis tergantung dari sumber tanaman dan proses pembuatan. Tanaman sumber propolis di negara subtropis seperti Bulgaria, Korea, dan Rusia adalah pohon poplar Populus sp. Brasil mempunyai Bacharis dracunculifolia dan Dalbergia sp masing-masing sebagai sumber propolis hijau dan merah yang mempunyai bioflavonoid tinggi. Brasil sohor sebagai negara utama produsen propolis di dunia.
Produknya yang terkenal adalah propolis hijau bermutu tinggi karena kandungan bioflavonoid yang tinggi. Flavonoid merupakan komponen tumbuhan yang bersifat sebagai bahan-bahan anticendawan, antibakteri, antivirus, antioksidan, dan antiinflamasi. ‘Di Indonesia belum ada penelitian jenis tanaman sumber propolis yang kandungan bioflavonoid tinggi,’ kata Soekartiko (baca: Rahasia dalam Sebuah Sarang halaman 25).
Kotoran?
Warna propolis beragam, meski pada umumnya cokelat gelap. Namun, kadang-kadang ditemukan juga propolis berwarna hijau, merah, hitam, bahkan putih tergantung dari sumber resin. Produksi propolis relatif kecil, 20 gram setahun dari 200.000 lebah. Karena warnanya yang cenderung gelap itulah banyak peternak lebah menganggap propolis sebagai kotoran.
Apalagi para peternak itu juga belum mengetahui khasiat propolis. Oleh karena itu mereka justru membuang propolis dari sarang karena menganggap kotor. Padahal, untuk memanen propolis, relatif mudah. Peternak mengerok secara hati-hati dan mengekstraknya (baca: Kuncinya pada Pelarut halaman 20). Nah, karena jarang dilirik peternak, maka penggunaan propolis untuk kesehatan kalah populer ketimbang produk lebah lain seperti madu dan royal jeli. Peternak lebah di Amerika Serikat juga menganggap propolis sebagai bahan pengganggu. Propolis melekat di tangan, pakaian, dan sepatu ketika cuaca panas serta berubah keras dan berkerak ketika dingin.
Padahal, harga propolis jauh lebih mahal daripada madu. Saat ini di Indonesia harga propolis di tingkat peternak mencapai Rp700.000; madu, Rp35.000 per kg. Baru pada akhir 1990-an propolis dilirik sebagai bahan berkhasiat ketika Jepang meriset lem lebah untuk kesehatan. Takagi Y dari Sekolah Kesehatan Universitas Suzuka membuktikan keampuhan propolis meningkatkan sistem imunitas tubuh. Riset lain dari University of Japan membuktikan bahwa propolis mengurangi risiko sakit gigi. Dari pembuktian ilmiah itulah penggunaan propolis sohor di Jepang.
Menurut Hotnida penggunaan propolis di Indonesia juga terpengaruh hasil riset di Jepang. Masyarakat di Indonesia ramai menggunakan lem lebah alias propolis pada 2 tahun terakhir. Itu sejak kehadiran beberapa produsen dan distributor seperti PT Ratu Nusantara, CV Cahya Sejahtera, PT Melianature Indonesia, dan PT High Dessert Indonesia. Di pasaran kini terdapat beragam produk berbasis propolis seperti kapsul propolis murni, cairan propolis murni, dan campuran propolis dan madu.
Riset Ilmiah
Seiring dengan tren pemanfaatan propolis, para periset menguji ilmiah lem lebah itu. Dra Mulyati Sarto MSi, peneliti di Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada, membuktikan bahwa propolis sangat aman dikonsumsi. Dalam uji praklinis, Mulyati membuktikan LD50 propolis mencapai lebih dari 10.000 mg. LD50 adalah lethal dosage alias dosis yang mematikan separuh hewan percobaan.
Jika dikonversi, dosis itu setara 7 ons sekali konsumsi untuk manusia berbobot 70 kg. Faktanya, dosis konsumsi propolis di masyarakat amat rendah, hanya 1 – 2 tetes dalam segelas air minum. Dosis penggunaan lain pun hanya 1 sendok makan dilarutkan dalam 50 ml air.
‘Tingkat toksisitas propolis sangat rendah, jika tak boleh dibilang tidak toksik,’ kata Mulyati. Bagaimana efek konsumsi dalam jangka panjang? Master Biologi alumnus Universitas Gadjah Mada itu juga menguji toksisitas subkronik. Hasilnya konsumsi propolis dalam jangka panjang tak menimbulkan kerusakan pada darah, organ hati, dan ginjal. Dua uji ilmiah itu – toksisitas akut dan toksisitas subkronik – membuktikan bahan suplemen purba itu sangat aman dikonsumsi.
Propolis itu pula yang dikonsumsi Evie Sri, kepala Sekolah Dasar Negeri Kertajaya 4 Surabaya, untuk mengatasi kanker payudara stadium IV. Evie akhirnya sembuh dari penyakit mematikan itu. Kesembuhannya selaras dengan riset Prof Dr Mustofa MKes, peneliti di Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada, yang meriset in vitro propolis sebagai antikanker. Sang guru besar menggunakan sel HeLa dan Siha – keduanya sel kanker serviks – serta T47D dan MCF7 (sel kanker payudara).
Selain itu ia juga menguji in vivo pada mencit yang diinduksi 20 mg dimethilbenz(a)anthracene (DMBA), senyawa karsinogenik pemicu sel kanker. Frekuensi pemberian 2 kali sepekan selama 5 minggu. Hasil riset menunjukkan propolis mempunyai efek sitotoksik pada sel kanker. Nilai IC50 pada uji in vitro mencapai 20 – 41 μg/ml. IC50 adalah inhibition consentration alias konsentrasi penghambatan propolis terhadap sel kanker.
Untuk menghambat separuh sel uji coba, hanya perlu 20 – 41 μg/ml. Angka itu setara 0,02 – 0,041 ppm. Bandingkan dengan tokoferol yang paling top sebagai antioksidan. Nilai IC50tokoferol cuma 4 – 8 ppm. Artinya ntuk menghambat radikal bebas dengan propolis perlu lebih sedikit dosis ketimbang tokoferol. Dengan kata lain nilai antioksidan propolis jauh lebih besar daripada tokoferol.
Pada uji in vivo, propolis berefek antiproliferasi. Proliferasi adalah pertumbuhan sel kanker yang tak terkendali sehingga berhasil membentuk kelompok. Dari kelompok itu muncul sel yang lepas dari induknya dan hidup mandiri dengan ‘merantau’ ke jaringan lain. Antiproliferasi berarti propolis mampu menghambat pertumbuhan sel kanker.
‘Terjadi penurunan volume dan jumlah nodul kanker pada tikus yang diberi 0,3 ml dan 1,2 ml propolis,’ ujar dr Woro Rukmi Pratiwi MKes, SpPD, anggota tim riset. Dalam penelitian itu belum diketahui senyawa aktif dalam propolis yang bersifat antikanker. Namun, menurut dr Ivan Hoesada di Semarang, Jawa Tengah, senyawa yang bersifat antikanker adalah asam caffeat fenetil ester.
Terpadu
Banyak bukti empiris yang menunjukkan penderita-penderita penyakit maut sembuh setelah konsumsi propolis. ‘Penyakitnya berat yang dokter spesialis sudah pasrah,’ kata dr Ivan. Sekadar menyebut beberapa contoh adalah Siti Latifah yang mengidap stroke, Wiwik Sudarwati (gagal ginjal), dan Rohaya (diabetes mellitus). Menurut dr Hafuan Lutfie MBA mekanisme kerja propolis sangat terpadu. Dalam menghadapi sel kanker, misalnya, propolis bersifat antiinflamasi alias antiperadangan dan anastesi atau mengurangi rasa sakit.
Yang lebih penting propolis menstimuli daya tahan tubuh. ‘Tubuh diberdayakan agar imunitas bekerja sehingga mampu memerangi penyakit,’ kata Lutfie, dokter alumnus Universitas Sriwjaya. Kemampuan propolis meningkatkan daya tahan tubuh disebut imunomodulator. Dr dr Eko Budi Koendhori MKes dari Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga membuktikan peningkatan kekebalan tubuh tikus yang diberi propolis. Biasanya infeksi Mycobacterium tuberculosis – bakteri penyebab tuberkulosis (TB) – menurunkan kekebalan tubuh dengan indikasi anjloknya interferon gamma dan meningkatkan interleukin 10 dan TGF. Interferon gamma adalah senyawa yang diproduksi oleh sel imun atau sel T yang mengaktifkan sel makrofag untuk membunuh kuman TB. Interleukin dan TGF merupakan senyawa penghambat interferon gamma.
Doktor ahli tuberkulosis itu membuktikan interferon gamma tikus yang diberi propolis cenderung meningkat hingga pekan ke-12. Sebaliknya interleukin 10 justru tak menunjukkan perbedaan bermakna. ‘Pemberian propolis pada mencit yang terinfeksi TB mampu mengurangi kerusakan pada paru-paru dengan cara meningkatkan sistem imun tubuh,’ kata dr Eko.


Link referensi: http://www.trubus-online.co.id/mod.php?mod=publisher&op=viewarticle&cid=1&artid=2210

Propolis Untuk Stamina dan Mengobati Berbagai Penyakit

Sabarudin (Maluku Utara)
Alhamdulillah kondisi fisik dan stamina saya menjadi lebih baik, istrinya saya yang sedang hamil kesehatannya juga terbantu dengan mengkonsumsi propolis . Konsumen saya (usia 50 tahun) sudah lama menderita : asam urat, kolesterol, susah BAB dan BAK alhamdulillah keluhan tersebut berkurang setelah mengkonsumsi 2 botol propolis . Konsumen saya yang menderita batu ginjal alhamdulilllah batu ginjalnya keluar setelah  mengkonsumsi 2 botol propolis . Juga konsumen saya yang terkena liver akut kesehatannya membaik dengan propolis. Alhamdulillah, memang propolis layak dijadikan Sahabat Keluarga. Cobalah dan buktikan manfaatnya.

Tanya Jawab Tentang Propolis

Apa itu Propolis?

Propolis dikumpulkan oleh lebah dari tumbuh-tumbuhan atau pucuk muda dan kulit pohon, terutama pohon poplar, serta dicampur dengan air liurnya yang digunakan untuk menambal lubang dalam sarang lebah yang melindungi lebah dari berbagai serangan bakteri, jamur, dan virus.

Propolis Senilai Emas ?

“Banyak orang mengatakan Propolis begitu tinggi nilainya”
Lebah mengumpulkan komponen-komponen dari bunga, daun muda dan dari kulit tumbuhan, lalu dicampur dengan liur dan lilin lebah sehingga terbentuklah propolis. Diperkirakan dari 200.000 ekor lebah hanya menghasilkan kurang lebih 20 gram propolis dalam setahun.
Proses Propolis
Lebah dipelihara di dalam kotak (sarang), propolis lebah  lalu dikikis menggunakan alat khas atau kertas khusus, selanjutnya dipanaskan sehingga 60-70°C untuk mencairkannya lalu menyaringkan lilin lebah dan kotoran lain sebelum menjadi “water base”. Melia Propolis adalah propolis dari Brazil yang memiliki sumber  flavonoid yang paling kaya di dunia.
Kandungan propolis: Bioflavonoid, Asam Amino, Vitamin dan Mineral
Propolis mengandung protein (16 jenis rantai asam amino bebas), 14 trace mineral terutama zat besi dan seng, vitamnin A, B kompleks, C,D,E,Biotin, Bioflavonoid, Glukosa dan Zat Nutrisi penting Lainnya.
Dalam satu tetes Propolis terdapat Bioflavonoid yang setara dengan yang terkandung dalam 500 buah jeruk.

Banyak Orang Bertanya, “Mengapa Melia Propolis dapat mengobati berbagai penyakit?”

Hampir seluruh kitab suci menulis tentang lebah. QS. An Nahl: 68 & 69:
“…akan keluar dari perut lebah syaraabun (cairan) beraneka warna, padanya ada obat bagi manusia. Sesungguhnya pada yang demikian itu menjadi tanda bagi kaum yang memikirkan.”
Propolis mengandung zat yang dapat menetralkan racun yang terakumulasi di dalam tubuh manusia dan propolis  mengandung zat yang dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh, yaitu bioflavonoid. Bioflavonoid juga bekerja sebagai  antibiotika alami yang dapat menghancurkan bakteri , jamur dan membersihkan virus dari dalam tubuh.
Tahapan berikutnya adalah perbaikan sel pada jaringan atau organ yang rusak. Karena propolis dapat memperkuat dan mempercepat regenerasi sel.

Mengapa Propolis sebagai Penyembuh luar biasa?

Perilaku hidup dan pola makan yang tidak sehat serta pencemaran lingkungan yang semakin meningkat membawa dampak akan mempercepat memburuknya sel-sel tubuh, dan hampir semua penyakit yang muncul dewasa ini merupakan akumulasi dari lemahnya dan tidak sehatnya sel-sel tubuh. Oleh karena itu propolis adalah salah satu pilihan solusi yang tepat.
a. Propolis penetral racun dalam tubuh dan sekaligus anti oksidan Kuat. Polutan yang terakumulasi di dalam sel tubuh kita akan memperlemah metabolisme sel, sehingga tubuh mudah terserang penyakit. Peranan propolis adalah sebagai penetral racun yang membersihkan sel dari berbagai  macam polutan di dalam tubuh sehingga sela dapat bekerja secara optimal. Propolis juga sebagai anti oksidan kuat, pada proses metabolisme tubuh terutama reaksi-reaksi dengan oksigen akan terbentuk zat radikal bebas, yaitu zat yang kekurangan satu elektron. Untuk melengkapi satu elektronnya  zat radikal bebas mengambil dari sel tubuh. Sel tubuh yang kekurangan satu elektronnya disebut sel abnormal. Sel tubuh yang kekurangan satu elektronnya dapat menyebabkan berbagai macam penyakit sesuai dengan lokasinya . Bila terdapat pada jantung akan mengakibatkan penyakit jantung. Propolis memiliki zat yang dapat menyerahkan elektronnya pada zat radikal bebas sehingga dapat mencegah terjadinya sel yang abnormal. Salah satu oksidan yang lain adalah vitamin A,C, dan E serta enzim-enzim alamiah GPX dan katalase.
b. Propolis Meningkatkan Sistem Kekebalan Tubuh. Bioflavonoid yang terkandung di dalam propolis berperan dalam meningkatkan kerja system imun (kekebalan tubuh) dengan cara meningkatkan aktivitas dan perbanyakan limfosit T dan makrofag yang sangat berguna dalam memusnahkan zat asing dalam tubuh seperti bakteri, sel kanker/tumor dan virus.
c. Propolis Antibiotika Alami. Propolis dikenal sebagai antibiotika alami tanpa efek samping. Penelitian terakhir dilakukan oleh The Natural Heart and Lung Institute, London. Menunjukan bahwa bioflavonoid pada propolis dapat menghancurkan banyak bakteri yang kebal terhadap antibiotika synthetic. Propolis sensitive terhadap Staphilococcus,Streptcoccus, E coli, virus influenza, herpes, Helicobacter pylori, dan Salmonela typhosa. Propolis juga sensistif tehadap berbagai jamur yang menyebabkan penyakit kewanitaan.
d. Propolis Memperkuat Sel dan Mempercepat Regenerasi Sel. Propolis juga penyembuh ajaib bagi penyakit seperti:
  • Arteriosklerosis atau pengapuran pembuluh darah oleh lemak
  • Tumor
  • Anti peradangan atau anti infeksi (sudah dibuktikan di Eropa Timur 20 tahun terakhir)
  • Diabetes Melitus atau Kencing Manis
    Propolis dapat meningkatklan sel-sel pangkreas dalam menghasilkan insulin yang berfungsi mengatur kadar gula dalam darah
  • Gangguan Pencenaan
    Penyakit Maag dan ulcus atau luka lambung. Propolis juga sensitive terhadap bakteri E coli yang menyebabkan diare dan sensitive terhadap bakteri salmonella typhosa yang menyebabkan penyakit typhus.
  • Gangguan Pernafasan
    Propolis membantu system pertahanan tubuh untuk melawan penyakit saluran pernafasan kronis, seperti TBC. Propolis berperan dalam pengobatan Asma karena kerjanya sebagai Bronkodilator (melebarkan bronkus), menstabilkan mast-sel dan menekan pengeluaran Histamin.
  • Penyakit Jantung dan pembuluh darah. Propolis dapat meningkatkan daya pompa jantung (penyakit lemah jantung), hipertensi dan pencegah stroke.
  • Penyakit Syaraf. Propolis dapat menekan syaraf parasimpatis untuk mengekspresikan kesenangan yang dapat menghindari stress
  • Penyembuhan penyakit Arthritis atau radang sendi dan Rheumatik

Propolis Tanpa Dosis. Maksudnya ?

Melia Propolis dalam penggunaannya tanpa dosis,  tetapi mengapa saat penggunaan ada ketentuan dengan banyaknya jumlah tetes atau dosis?
Yang dimaksud tanpa dosis disini adalah Melia  Propolis dalam penggunaannya fleksibel tergantung kemampuan tubuh, jenis penyakit dan umur. Jadi sebenarnya tidak ada batasan, namun penggunaan Melia Propolis yang optimal adalah seperti yang disarankan sebab jika jumlah tetes berlebihan (dosis) dan tubuh terbatas dalam penyerapannya maka propolis sebagian akan terbuang saja dan ini menjadi tidak ekonomis.

Propolis Tanpa Efek Samping ?

Melia Propolis adalah 100% zat alami yang didalamnya terdapat antibiotika alami bebas racun yang efektif untuk melawan bakteri, jamur dan virus tanpa efek samping. Namun dalam penggunaannya Propolis kadang bisa menimbulkan Tindak Balas. Reaksi -balik atau tindak-balas adalah pengaruh positif yang disebabkan karena adanya reaksi-reaksi di dalam tubuh yang menandakan propolis sedang bekerja. Untuk itulah reaksi-balik atau tindak-balas ini biasa disebut juga “healing process” . Propolis sedang bekerja baik dalam tubuh penderita dalam proses penyembuhan penyakit. Tindak balas bersifat sementara dan biasanya masih berhubungan dengan jenis penyakit yang diderita. Oleh karena itu pergunakan dari dosis yang terendah
Lain halnya dengan zat yang terkandung di dalam obat syntetic (buatan) yaitu yang terstruktur kimianya dibuat mirip dengan zat alami aslinya. Obat syntetic ini dapat diproduksi dalam jumlah banyak sehingga harganya murah. Namun obat syntetic dapat mengakibatkan efek samping. Efek samping adalah pengaruh negatif yang bersifat sementara atau permanen dan biasanya tidak berhubungan dengan penyakit yang diderita.

Melia Propolis tidak ada waktu kadaluarsa?

Melia Propolis tidak ada masa kadauarsa karena propolis sendiri merupakan anti bakteri, anti jamur , anti kuman dan anti virus, maka dalam penyimpanan yang normal akan tetap bebas dari kontaminasi jamur, kuman, bakteri dan virus, sehingga menjadikan propolis awet hingga bertahun-tahun lamanya.


PROPOLIS DIREKOMENDASIKAN OLEH PARA DOKTER UNTUK PENYAKIT-PENYAKIT SEBAGAI BERIKUT:


PENYEMBUHAN PROPOLIS

PENYAKIT PENYAKIT
Batuk, asma, bronchitis, paru-paru, sinusitis, flu, demam, sakit kepala, penyakit mata Kanker, tumor, gangguan jantung, ginjal, hati dan diabetes
Luka benda tajam, luka terbakar (Infeksi) Darah tinggi, darah rendah
Infeksi kewanitaan Hepatitis/ liver
Herpes, penyakit kulit serta penyakit jamur Asam urat, rematik
Jerawat, bisul Radiasi
Infeksi kulit, telinga, dan gigi Stres, Parkinson, Penyakit syaraf/otak
Wasir, ambeien Gangguan pencernaan, maag, dll

Memahami Reaksi Balik Atau Tindak Balas

Memahami Reaksi Balik atau Tindak Balas Yang Terjadi


Bapak / Ibu
Insya Allah Propolis untuk membantu penyembuhan segala penyakit, seperti yang sdh disebutkan pada  QS. An Nahl ayat 68-69:
“……..Keluarlah dari perut lebah syaraabun (cairan) beraneka warna, dan padanya penyembuhan bagi manusia . Sesungguhnya pada yang demikian itu menjadi tanda bagi kaum yang memikirkan”.
Secara  medis Propolis juga sudah banyak diteliti dan dibuktikan kehebatannya. Bahkan penelitian-penelitian terbaru semakin membuka tabir keajaiban-keajaiban Propolis dalam membantu penyembuhan berbagai macam penyakit secara efektif dan aman tanpa menimbulkan efek samping.
Namun perlu kita pahami adanya suatu reaksi-balik atau tindak-balas dalam proses penyembuhan dengan menggunakan propolis ini. Reaksi -balik atau tindak-balas adalah pengaruh positif yang disebabkan karena adanya reaksi-reaksi di dalam tubuh yang menandakan propolis sedang bekerja. Untuk itulah reaksi-balik atau tindak-balas ini biasa disebut juga “healing process” . Propolis sedang bekerja baik dalam tubuh penderita dalam proses penyembuhan penyakit.  Tindak balas bersifat sementara dan biasanya masih berhubungan dengan jenis penyakit yang diderita.
Untuk sebagian orang reaksi balik dirasakan tidak nyaman atau bahkan merasa seolah penyakit menjadi lebih parah, tapi itu bersifat sementara. Sehingga karena kurang paham mengenai hal ini (reaksi balik atau tindak balas) kadang mereka menghentikan penggunaan propolis. Padahal sebenarnya kondisi penderita sedang mengalami proses penyembuhan yang ditandai oleh ‘reaksi balik’ tersebut.
Penggunaan Propolis seharusnya tetap di lanjutkan, karena selama proses penyembuhan tersebut propolis masih dibutuhkan bahkan kadang diperlukan asupan (takaran) propolis lebih banyak lagi. Untuk penyakit-penyakit berat seperti kanker dan diabetes yang berat bahkan dianjurkan dalam satu hari habis 2 botol melia propolis (setiap jam 20-30 tetes sekali minum).
Adanya proses  “Tindak Balas” inilah sebaiknya penggunaan propolis dimulai dari dosis yang terkecil (2-3 tetes) kemudian dinaikan secara bertahap (5-7 tetes) dan seterusnya (10-30 tetes) tergantung dari berat ringannya penyakit. Mengenai waktu atau interval pengunaan propolis bisa sehari 3-4 x, bisa 2-4 jam sekali, bisa tiap 1 jam sekali, atau bahkan tiap 30 menit sekali, tergantung kebutuhan (berat ringannya penyakit). InsyaAllah propolis tidak ada “over dosis”, kita juga tidak khawatir salah obat. Propolis memang untuk melawan semua jenis penyakit. Insya Allah.
============================================
Tindak Balas Atau Reaksi Balik Sebagai Healing Process
Melia Propolis untuk sebagian orang kadang menimbulkan Reaksi Balik /Tindak Balas yang menyebabkan rasa kurang nyaman pada tubuh, misalnya:
  • Mual dan diare: proses penyembuhan gangguan pencernaan
  • Pusing-pusing: proses penyembuhan pencernaan dan gangguan pada kepala
  • Demam: proses pengikatan virus dan bakteri atau indikasi bahwa di dalam tubuh teralu banyak virus dan bakteri.
  • Gatal-gatal: proses pembuangan racun lewat kulit tubuh
  • Mengantuk: proses penyembuhan fungsi hati dan detoksifikasi tubuh
  • Batuk dan bersin-bersin: proses pengeluaran racun lewat dahak dan perbaikan fungsi paru-paru
  • Bèsèr: proses pembuangan racun lewat air seni
  • Kejang-kejang: proses penyembuhan peradangan ginjal
  • Nyeri Sendi: proses penyembuhan rheumatik
  • Berkeringat: proses pembuangan racun lewat kulit
  • Pegal-pegal: proses pembuangan racun dan pembersihan zat-zat dalam pembuluh darah
Reaksi dan kecepatan reaksi pada setiap orang berbeda.